Kamis, 13 Februari 2025

Installasi dan Konfigurasi DNS Server

 


Assalamualaikum wr.wb haloo smuaa, jadi pada kesempatan ini saya akan menjelaskan langkah" installasi DNS Server dengan konfigurasinya, yukk simak baik" yaa..


Pengertian DNS Server :

DNS sebenarnya merupakan singkatan dari Domain Name System. Sesuai dengan namanya, DNS merupakan sebuah sistem yang mengubah atau menerjemahkan URL suatu website ke dalam bentuk IP Address. Jadi, sistem ini yang memudahkan kita ketika ingin mengunjungi sebuah website. Tahukah kamu pada dasarnya ketika kita ingin mengunjungi sebuah website, kita harus mengetikkan IP Address dari website tersebut supaya sistem komputer kita bisa mengakses website itu. Tanpa bantuan DNS kita pasti akan kesulitan untuk mengakses sebuah website karena harus mengingat IP Address berbentuk susunan angka setiap website yang ingin kita kunjungi. Oleh karena itu, kita membutuhkan DNS untuk membantu kita dalam menerjemahkan URL ke dalam bentuk IP Address. Jadi, kita hanya perlu mengingat nama domain website yang ingin kita kunjungi, dan nanti DNS yang akan mengubah domain tersebut ke dalam bentuk IP Address yang dipahami oleh komputer.


Fungsi DNS Server :

Menerjemahkan Nama Domain ke IP address : DNS mengonversi nama domain yang dapat dibaca manusia (misalnya, "google.com") menjadi IP address numerik (misalnya, "74.125.224.72"), memungkinkan browser memuat website. 

Mengelola Beban Traffic : DNS akan membantu mengoptimalkan website saat traffic sedang tinggi dengan cara mendistribusikan permintaan ke beberapa server. 

Memfasilitasi Pengiriman Email : Dibekali fitur MX record untuk memastikan pengiriman email dapat sampai ke tujuan yang benar. 

Meningkatkan Keamanan : DNS extensions, seperti DNSSEC, melindungi user dari cyber threat dengan memverifikasi keaslian dan keamanan suatu website. 

Mempercepat Akses Web : DNS server meng-cache hasil search, memperpendek waktu akses untuk kunjungan ulang di website yang sama, Authoritative nameserver memberikan IP address yang tepat, yang diteruskan resolver ke browser Anda untuk mengakses website. 

Caching for Future Efficiency : Setelah mendapatkan IP address, DNS server menyimpannya dalam cache-nya untuk mempercepat kunjungan di masa depan, sehingga jika website tersebut dikunjungi kembali, prosesnya akan lebih cepat.


Kelebihan DNS Server :

Kemudahan Penggunaan : DNS memungkinkan pengguna untuk mengakses situs web, layanan online, dan sumber daya jaringan lainnya dengan menggunakan nama domain yang mudah diingat, seperti www.contoh.com, alih-alih harus mengingat alamat IP numerik yang panjang dan kompleks. Ini membuat penggunaan internet menjadi lebih intuitif dan praktis bagi pengguna. 

Skalabilitas : DNS dirancang untuk mengelola skala besar dan kompleksitas infrastruktur jaringan. Dengan DNS, ribuan dan bahkan jutaan nama domain dapat dikelola dengan efisien dan diarahkan ke alamat IP yang tepat. Ini memungkinkan pertumbuhan dan pengembangan internet yang cepat. 

Redundansi dan Ketersediaan Tinggi : DNS memungkinkan replikasi data dan distribusi server DNS di seluruh jaringan. Ini memberikan redundansi dan ketersediaan tinggi, sehingga jika satu server DNS tidak tersedia, permintaan dapat dialihkan ke server DNS lainnya. Hal ini memastikan bahwa sistem DNS tetap beroperasi bahkan saat terjadi kegagalan pada server tertentu. 

Caching : DNS Server dapat melakukan caching atau penyimpanan sementara dari informasi yang diterima. Ketika DNS Server menerima permintaan untuk menerjemahkan nama domain, server akan mencoba mencari catatan (record) yang sesuai dalam cache-nya sebelum mengirim permintaan ke server DNS lainnya. Jika catatan tersebut ditemukan dalam cache, maka server dapat mengembalikan hasilnya secara langsung tanpa harus mencari ke server lain, menghemat waktu dan bandwidth. 

Penemuan Layanan : DNS juga dapat digunakan untuk penemuan layanan di jaringan. Dalam hal ini, DNS menyimpan catatan (record) yang menghubungkan nama layanan dengan alamat IP dan port yang terkait. Misalnya, dalam protokol Voice over IP (VoIP), DNS dapat digunakan untuk mencari alamat IP server VoIP yang tersedia. 

Manajemen Pembaruan : DNS memungkinkan manajemen pembaruan dan perubahan informasi yang terkait dengan nama domain. Admin DNS dapat memperbarui catatan DNS untuk mengarahkan nama domain ke alamat IP yang baru atau mengubah pengaturan DNS lainnya. Perubahan ini dapat dengan cepat dan mudah diterapkan di seluruh jaringan.


Jenis Jenis DNS Server :

SOA (Start of Authority) : SOA mengacu pada Authority Name Server. SOA berguna untuk menyimpan informasi domain yang sedang terhubung dengan server.

A (Address) Record : Jenis DNS ini berguna sebagai penerjemah dengan mengubah nama domain menjadi IP Address. Tidak berhenti di sana, A Record dapat memetakan Fully Qualified Domain Name (FQDN) ke alamat IPv4. 

SRV (Service): Jenis DNS record satu ini dapat memberikan izin layanan. Contohnya VoIP atau instant messaging. SRV secara khusus berfungsi untuk spesifikasi data DNS.

AAAA (Quad A) : Jenis DNS ini berguna untuk menyimpan informasi host sekaligus menghubungkannya ke alamat IPv6. 

CNAME : CNAME merupakan jenis DNS yang melakukan redirect domain ke suatu IP Address. Jadi suatu website dapat memiliki “nama lain” untuk meningkatkan jumlah traffic. Penggunaannya sering dilakukan untuk menghilangkan subdomain agar pengetikan alamat web jadi lebih pendek. 

PTR (Pointer) : PTR atau Pointer digunakan untuk mengarahkan IP Address menjadi domain. Jika Anda menyadarinya, jenis DNS Records ini adalah kebalikan dari A (Address) Record.

ANAME : Jenis DNS Records ANAME hampir serupa dengan CNAME. Hanya saja ANAME merupakan akar dari domain website yang Anda gunakan. 

NS (Name Server) : Masih sama seperti jenis DNS Records sebelumnya, NS juga berguna menyimpan catatan server. Catatan tersebut nantinya akan digunakan untuk memetakan nama domain ke dalam suatu daftar dari server DNS. 

TXT (Text) : TXT merupakan suatu catatan yang menyimpan informasi teks untuk sumber dari luar domain. Jenis DNS Records ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan seperti verifikasi domain di search console dan validasi e-mail. 

MX (Mail Exchange) : MX adalah jenis DNS Records yang merekam server SMTP supaya dapat bertukar atau berkirim e-mail dalam suatu domain.

Kekurangan DNS Server :

Ketergantungan terhadap Server DNS : DNS bergantung pada server DNS yang berfungsi untuk menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP yang sesuai. Jika server DNS mengalami masalah atau kegagalan, dapat menyebabkan gangguan akses ke sumber daya internet. Ketergantungan pada server DNS membuat sistem rentan terhadap gangguan layanan atau serangan DDoS (Distributed Denial of Service). 

Kecepatan dan Latensi : Proses DNS melibatkan beberapa langkah yang melibatkan pertanyaan dan respons antara server DNS. Ini dapat mempengaruhi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan permintaan DNS dan mengembalikan alamat IP yang sesuai. Latensi jaringan atau kelebihan lalu lintas juga dapat mempengaruhi kinerja DNS dan mengakibatkan penundaan dalam pengambilan alamat IP. 

Caching Tidak Konsisten : Meskipun caching dapat mempercepat respons DNS dengan menyimpan data yang diterima, caching juga dapat menyebabkan masalah ketika ada pembaruan informasi. Jika ada perubahan alamat IP yang berkaitan dengan nama domain, beberapa pengguna mungkin masih menerima data yang telah kedaluwarsa dari cache mereka, menyebabkan akses yang tidak akurat atau gagal. 

Keamanan : DNS dapat rentan terhadap serangan DNS spoofing atau cache poisoning, di mana informasi DNS palsu atau tidak sah ditempatkan dalam cache DNS. Hal ini dapat menyebabkan pengguna diarahkan ke alamat IP yang salah atau terlibat dalam serangan phishing atau serangan lainnya. Perlindungan terhadap serangan semacam itu memerlukan langkah-langkah keamanan tambahan. 

Kurangnya Privasi : Secara default, permintaan DNS dan data yang dikirim dalam prosesnya dapat terlihat dan terekam oleh penyedia layanan internet (ISP) atau pihak ketiga lainnya. Ini dapat mengurangi privasi pengguna dan memungkinkan pengumpulan data tentang kebiasaan dan preferensi browsing. 

Kesulitan Skalabilitas : Dalam beberapa kasus, manajemen dan skalabilitas DNS kompleks terutama jika infrastruktur jaringan sangat besar dan kompleks. Pengaturan dan konfigurasi yang tidak tepat atau kekurangan kapasitas dapat menyebabkan kinerja yang buruk atau kesulitan dalam pemeliharaan dan pengelolaan.


Langkah-langkah konfigurasi :

1.Login debian menggunakan user " root "

2.Selanjutnya masuk ke file " nano /etc/network/interfaces " untuk mengedit alamat ip

3.Setelah direstart networkingnya dengan perintah " systemctl restart networking " lalu masukkan perintah " ip a " untuk mengecek ip addressnya.

4.Instal bind9 dengan perintah " apt install bind9 dnsutils ". Jika ada pertanyaan "y/n" klik " y " lalu enter.

5.Masukkan perintah " dpkg -l bind9 ", lalu periksa apakah ada tulisan " ii bind9 " berarti berhasil terinstall. Lalu keluar kembali dengan cara klik CTRL C.

6.Lalu masuk ke direktori bind dengan perintah " cd /etc/bind " dan ketik " ls " untuk memeriksa file nya.

7.Membuat file meneruskan, dengan cara copy file.db.local dengan perintah " cp db.local db.(user yang kalian gunakan) " untuk nama file baru nya bisa kalian sesuaikan. Dan juga ketik " cp db.127 db.192 " untuk nama menyesuaikan oktet pertama IP kalian, karena IP DNS saya disini 192 maka saya pakai 192 .

8.Lalu masukkan perintah " nano db.(user yang kalian gunakan)" untuk konfigurasi file 

  • Untuk localhost kalian ubah sesuai domain kalian contoh : ( syalala.net )
  • Untuk IP default 127.0.0.1 dan dibawahnya yaitu :1 kalian ubah jadi IP kalian (192.20.25.68).
  • Untuk AAAA, kalian hapus dan sisakan satu A saja.
  • Untuk @ pada baris ke3 kalian ubah menjadi www.

Jika sudah, simpan menggunakan CTRL + O enter kemudian CTRL + X untuk keluar.


9.Berikutnya konfigurasi file db.(ip) tadi dengan perintah " nano db.192 (oktet pertama ip kalian)"

Konfigurasi diatas hanya diubah dibagian 1.0.0 menjadi oktet terakhir ip kalian berhubung ip saya 192.20.25.68 maka saya pakai angka 68. 

Untuk dilocalhostnya di ubah menjadi domain kalian masing-masing.

10.Ketik " nano name.conf.default-zones " untuk mengedit file.Ubah di zone nomor 2 dan 3,zone 2 menggunakan nama domain kalian dan zone 3 menggunakan ip address kalian dan dibalik urutannya dari oktet 3 hingga 1

11. Setelah itu ketik " nano /etc/resolv.conf ".Dan kalian ubah nameserver sesuai IP Server kalian , dan ubah search menjadi "syalala.net" (domain kalian)

12.Restart paket bind9 dengan perintah " systemctl restart bind9 " dan periksa apakah paket sudah berjalan.

Tes uji coba :

1. Masuk ke control panel, Masuk ke pilihan Jaringan dan Internet (Lihat status jaringan), Selanjutnya pilih adaptor yang dipakai selanjutnya klik properti dan cari TCP/IP 4 dan lihat apakah dikolom gateway dan dns server telah sama.

2. Silahkan kalian ping ke IP Server kalian dan ping nama DNS kalian, dan jika statusnya "TTL" maka kalian sudah terhubung ke Server


3. Masuk ke browser yang kalian punya, ketikkan ip kalian saya menggunakan 192.20.25.68 maka tampilan web akan seperti berikut

4. Terakhir, ketikkan alamat domain kalian du browser, domain saya (syalala.net) 

Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan, sampai jumpaa di materi selanjutnyaa, terimakasih wassalamualaikum wr.wb

Sabtu, 01 Februari 2025

KONFIGURASI WEB SERVER APACHE DI DEBIAN 12

 

Assalamualaikum wr.wb, haloo semuaa kembali lagi dengan sayaa, jadi pada kesempatan ini saya ingin menjelaskan apasih web server itu dan cara menginstall nya. Simak baik-baik yaa


Pengertian web server apache: 

Web server Apache, atau Apache HTTP Server, adalah perangkat lunak open-source yang digunakan untuk menyajikan konten web kepada pengguna di internet. Ia berfungsi dengan menerima permintaan HTTP dari browser, memprosesnya, dan mengirimkan halaman web yang diminta kembali ke browser. Apache terkenal karena fleksibilitas dan kemampuannya untuk menangani berbagai macam modul dan konfigurasi, membuatnya sangat dapat disesuaikan.

Cara Kerja Web Server Apache:

Cara kerja web server Apache melibatkan beberapa langkah utama dalam proses penyajian halaman web. Berikut adalah gambaran umum tentang bagaimana Apache beroperasi:

Menerima Permintaan:

Ketika seorang pengguna memasukkan URL di browser mereka dan menekan Enter, browser mengirimkan permintaan HTTP ke server web. Permintaan ini biasanya berisi informasi tentang sumber daya yang diminta (seperti halaman HTML, gambar, atau file lainnya) dan metadata tambahan (seperti jenis browser).

Menangani Permintaan:

Apache menerima permintaan HTTP melalui port yang telah dikonfigurasi (biasanya port 80 untuk HTTP atau port 443 untuk HTTPS).

Apache kemudian memeriksa file konfigurasi (seperti httpd.conf atau file konfigurasi virtual host) untuk menentukan bagaimana menangani permintaan tersebut.

Mencari Konten:

Setelah menentukan lokasi file atau skrip yang sesuai dengan permintaan, Apache mencari file tersebut di sistem file server.

Jika permintaan tersebut untuk konten dinamis (misalnya, halaman yang dihasilkan oleh skrip PHP), Apache akan meneruskan permintaan tersebut ke modul atau aplikasi backend yang sesuai.


Memproses Konten Dinamis (Jika Perlu):

Jika file yang diminta adalah skrip atau aplikasi (seperti file PHP), Apache akan meneruskan permintaan ke modul pemrosesan yang sesuai, seperti mod_php untuk PHP.

Modul ini akan menjalankan skrip, menghasilkan konten dinamis, dan mengirimkan hasilnya kembali ke Apache.

Mengirimkan Respons:

Setelah mendapatkan atau memproses konten, Apache membentuk respons HTTP yang akan dikirimkan kembali ke browser pengguna.

Respons ini biasanya berisi kode status HTTP (misalnya, 200 OK untuk sukses, 404 Not Found jika file tidak ditemukan), header (informasi tambahan tentang konten), dan badan respons (konten yang diminta, seperti halaman HTML).


Cara installasi & konfigurasi :

1. Login dengan menggunakan user root dan masukkan password.

2. Lalu cek ip kalian dengan perintah "nano /etc/network/interfaces" jika merasa tdk ada yang perlu di ubah maka "CTRL + X" untuk keluar.

3. Masukkan perintah "apt install apache2" jika ada opsi [y/n] pilih opsi y.


4. Jika sudah, masukkan perintah "cd /etc/apache2/sites-available/" untuk masuk ke direktori apache2 nya dan ketik "ls" lalu cek direktori nya.


5. Masukkan perintah "cp 000-default.conf (user kalian).conf" bisa kalian ganti dengan nama kalian, lalu "ls"untuk melihat apakah file nya sudah terdeteksi.


6. Pada webmaster@localhost kalian ganti menjadi gmail kalian, contohnya "ServerAdmin lngitbrruu@gmail.com" (Sesuaikan saja email kalian sendiri) jika sudah bisa kalian simpan dengan klik CTRL O + Enter + X.


7. Lalu ketik perintah "a2dissite 000-default.conf" untuk me- nonaktifkan konfigurasi default nya,Nyalakan konfigurasi yang telah kita buat tadi dengan perintah "a2ensite (user yg kalian gunakan).conf".(Sesuaikan saja usernya yang telah dibuat tadi).

8. Masuk ke "cd /etc/var/www/html" lalu "ls"untuk melihat ada file apa didalam direktori tersebut


9. Lalu edit file index.html dengan command "nano index.html"

10. Block semua teks dengan perintah "CTRL + SHIFT" dan tekan "CTRL + K" untuk menghapus.

11. Saya isi manual dengan format di bawah ini, kalian bisa menyesuaikan coddingan yang kalian buat. Jika sudah kalian bisa simpan dengan tekan "CTRL + O" enter kemudian "CTRL+X" untuk keluar.

12. Setelah itu restart paket apache2 untuk menyimpan konfigurasi konfigurasi diatas yang telah kita buat tadi dengan command "systemctl restart apache2" lalu check apakah paket tersebut sudah running dengan sempurna dengan memasukkan perintah "systemctl status apache2"



Uji coba :

1. Seperti biasa, cek ip di control panel jika sudah sesuai maka kembali ke home

2. Ping ke IP Debiannya untuk memeriksa apakah berjalan dengan normal


3. Dan yang terahkir masuk ke browser dengan masukkan ip debian kalian tadi (sesuaikan saja IP kalian masing-masing)


yayy, mungkin itu saja yang bisa saya jelaskan, mohon maaf bila ada kekurangan kata saya pamit undur dirii, dadahhh assalamualaikum wr.wb

KONFIGURASI & INSTALL SAMBA SERVER DEBIAN 12

 


Assalamualaikum wr.wb, haloo semuaaa saya Nesya Davita dari XI TKJ 2 ingin menjelaskan nih apa itu samba server dan cara menginstall nyaa, simak baik-baik yaaa.


Pengertian Samba Server

Samba merupakan perangkat lunak yang menggunakan protokol SMB. Samba merupakan aplikasi yang berfungsi untuk berbagi sumber daya (seperti data, printer) antar komputer yang terhubung di jaringan. Samba selama ini lebih dikenal digunakan untuk pertukaran data antara perangkat yang menggunakan sistem operasi Windows, namun Samba server juga dapat digunakan pada sistem operasi berbasis Unix dan Linux. Samba merupakan server yang banyak dipakai karena mudah dikonfigurasi dan digunakan.


Fungsi Samba:

1. Samba Server berfungsi sebagai penghubung antara sistem operasi keluarga UNIX dengan sistem operasi microsoft windows dalam menjembatani sharing file atau berbagi dokumen, sharing printer serta device lainnya yang mendukung.

2. Samba Server juga bisa berfungsi sebagai PDC atau Primary Domain Controller yang bertujuan untuk melakukan validasi kepada setiap client yang tergabung dalam satu domain, sederhana-nya user yang memiliki izin untuk mengakses resource yang disediakan hanya user yang sudah terdaftar di di suatu domain yang ditentukan saja

3. Sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan untuk berbagi folder, file, dan printer antara perangkat yang menggunakan sistem operasi Windows, Unix, dan Linux. Samba server menggunakan protokol network SMB (server message block).


Cara installasi :

1. Login dengan menggunakan root dan masukkan password.

2. Lalu cek ip kalian dengan perintah "nano /etc/network/interfaces" jika merasa tdk ada yang perlu di ubah maka "CTRL + X" untuk keluar.

3. Masukkan perintah "apt-get install samba" untuk menginstall samba

4. Masukkan perintah "dpkg -l samba", lalu cek jika ada tulisan "ii samba" maknanya berhasil terinstall.


5. Lalu masuk ke direktori home dengan perintah "cd /home/".Setelah itu masukkan perintah "mkdir (nama kalian)" untuk membuat direktori file data nya dan ketik "ls" untuk mengecek file nya. Di karenakan saya sudah membuat direktori langsung saja ke step selanjutnya.

6. Kemudian buat password dengan mengetikkan perintah "smbpsswd-a (user yg kalian gunakan) "

7. Setelah selesai membuat dan mekonfigurasi step nomor 6, lanjut ke step selanjutnya yaitu mengkonfigurasi file smb.conf dengan command "nano /etc/samba/smb.conf" dan scroll kebawah hingga selesai dan mulailah menginputkan manual tentang file sharing.

      Nb :

  • Path = menunjukkan letak direktori Folder kalian (disini saya menginputkan folder yang sudah saya buat yaitu syalala, maka saya menuliskan =/home/syalala).
  • valid users = username yang harus dimasukkan saat ingin mengakses folder (disini saya menginputkan nama saya)
  • browseable & writeable = menunjukkan bahwa folder tersebut bisa di cari dan di edit
  • guest ok = menunjukkan bahwa setiap ingin mengakses folder tersebut, harus memasukkan username dan password dengan benar

8. Lalu simpan dengan CTRL O + ENTER +CTRL X dan restart dengan command "systemctl restart smbd.service" cek apakah service yang tadi di restart telah berjalan atau running dengan command "systemctl status smbd.service"


UJI COBA : 

1. Masuk ke control panel kemudian cek ip kalian sudah benar/belum

2. Kemudian akses file dari server dengan tekan tombol Windows+R, kemudian masukkan ip server Debian nya "\\192.20.25.(ip kalian)" dan klik OK. (Sesuaikan saja IP yang dibuat di file network interfaces tadi)

3. Selanjutnya jika kalian telah masuk akan di minta untuk mengisi username dan password yang sudah kalian buat tadi. Setelah itu akan muncul seperti ini

4. Jika telah masuk dihalaman seperti dibawah tandanya anda sudah berhasil jalankan uji coba.

Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan mohon maaf apabila ada kata kata yang kurang berkenan, terimakasih wassalamualaikum wr.wb

Konfigurasi & Installasi Owncloud deb 12

  CARA INSTALL OWNCLOUD PADA DEBIAN 12 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Perkenalkan, nama saya  Nesya davita  dari kelas  XII TKJ ...